Senin, 24 Februari 2014

5 Tahap Patah Hati

Di umur gue yang sekarang menginjak kepala dua, kalo diingat-ingat terakhir kali gue patah hati itu kira-kira ya tiga windu yang lalu. Saat itu pertama kalinya gue patah hati karena gue kelamaan bilang ke cewek yang gue sayang, bahwa gue selama ini sayang sama dia. Oke, curhat kan tuh jadinya.

Patah hati menurut gue adalah suatu fase di mana kita merasakan kondisi hati kita terasa sakit banget karena suatu hal. Misalnya karena kita kehilangan seseorang yang kita cintai, kehilangan sesuatu yang sangat berharga, atau kehilangan-kehilangan lainnya. Setiap orang punya definisi atau deskripsi tersendiri tentang patah hati.

Yang sering terjadi di dalam kehidupan ini adalah kita kehilangan seseorang yang kita cintai. Tanpa dibayangkan pun rasanya kita udah tau rasa sakitnya seperti apa. Kayak digigit bayi, tapi giginya taring semua, udah gitu gak pernah gosok gigi. Dan kita nggak pengin 'kan merasakan hal itu?



Tapi, inilah hidup, mustahil kalo kita nggak merasakan patah hati sekuat apapun hati kita. Thor aja kalo diputusin pacarnya juga pasti dia galau, bohong kalo enggak. Dan ketika kita merasakannya, secara nggak sadar kita mengalami lima tahap di dalam fase ini...

Penyangkalan dan Menutup Diri
5-stages-of-grief-sad-woman
Kita, manusia adalah makhluk yang penuh prasangka. Ketika kita kehilangan seseorang yang kita cintai, pasti kita pernah berbicara dalam hati, "Nggak mungkinlah dia ngelakuin ini ke gue," atau, "Ah nanti juga semua kembali normal dan dia balik lagi," atau,"Dia kan sayang banget sama gue, masa sih dia pergi semudah itu?"

Pada fase ini kita biasanya menutup diri. Kita ngerasa nggak bergairah menjalani kehidupan, uring-uringan di kamar, jilat balsem, nangis sesengukan di balik bantal, mengasingkan diri ke Kuwait, nolak ajakan temen buat nyelengkatin bocah kecil di mal, atau melakukan hal bodoh yang buruk seperti mabuk, pake narkoba, atau nampolin brimob yang lagi ngopi.

Tapi semoga kamu-kamu yang membaca ini nggak melakukan hal bodoh yang gue sebutin ya, apalagi yang terakhir.

Marah
AngryWoman
sumber

Sekali lagi, akui aja, beberapa dari kita pasti pernah marah dan merasa bahwa dunia ini kejam dan nggak adil buat kita. Kita masih menyangkal bahwa kita udah kehilangan dan kita belum bisa nerima kenyataan yang udah terjadi. Tapi nyatanya, inilah kenyataan yang udah terjadi dan harus kita hadapi.

Kita merasa marah. Marah terhadap kenyataan yang udah terjadi. Marah kepada diri sendiri kenapa hal ini harus terjadi. Dan kita meluapkan kemarahan kita dengan cara marah-marah nggak jelas sama orang tua, temen, sayur kangkung, atau yang sering terjadi update status di sosial media. Bisa juga marah dengan cara diam, seperti ngejahit mulut yang dilakukan beberapa orang yang nggak sengaja bersin pas di depan muka paspampres.

Kita tau, nggak sepantasnya kita melakukan hal tersebut. Kita tau dan sadar betul bahwa orang-orang di sekitar kita nggak sepantasnya disalahkan atas kenyataan yang udah terjadi. Tapi kenapa kita tetap melakukan hal itu? Karena kita sedang dalam keadaan marah dan serba salah. Kita nggak tau harus marah sama siapa untuk meluapkan rasa marah kita sehingga kita melampiaskannya kepada orang, cangkul karatan, atau hal lain.

Akui aja, kita pasti pernah melakukan hal tersebut.

Penawaran
fotolia_1269469_XS
sumber

Setelah kita merasa lelah untuk marah, setelah kita sadar bahwa kenyataan bahwa ini semua udah terlanjur terjadi. Kita biasanya melakukan tawar menawar sama diri sendiri, keadaan, dan orang yang menghilang.

Seperti contohnya:

"Gue janji sama diri sendiri hal ini nggak akan terulang lagi, gue janji akan menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya."

"Mungkin ini jalan yang terbaik buat diri gue ke depannya."

"Maafin aku, aku nyesel udah ngelakuin ini. Seandainya dulu aku nggak maksa maksa buat nendang kepala pak haji, pasti hal ini nggak akan terjadi."

Pada tahap ini, kita udah sadar bahwa semuanya udah terjadi. Yang kita lakukan adalah memaafkan diri sendiri, meminta maaf sama orang-orang yang jadi pelampiasan kemarahan kita, sama orang yang udah pergi, dan sama bakwan.

Kita akhirnya menyadari bahwa ini adalah sebuah pelajaran yang semoga gak akan terulang lagi.

Depresi
depression_1-ad78d208bfd0907a122c249a74cd8f6ff184705e-s6-c30
sumber

Pada tahap ini kita ngalamin depresi, mulai dari depresi tingkat ringan sampai yang paling berat. Level-level depresi tiap orang beda, tergantung gimana dia mengontrol emosinya, tetapi yang jelas kita ngerasa sedih dan menyesal telah ngelakuin hal-hal yang jadi penyebab kehilangan.

Saat tahap depresi ini, yang kita butuhin adalah seseorang yang bener-bener ngerti apa yang sedang kita rasa dan hadapi. Kita butuh support dari orang-orang terdekat seperti keluarga, kuda nil, teman, atau sahabat. Kita butuh orang yang menguatkan, memberi bahu untuk bersandar, tapi bukan bahu jalan ya.

Ya kita mengalami depresi, merasa menyesal, dan merasa bahwa kita adalah orang yang paling bodoh di dunia ini. Semoga aja kamu-kamu yang sedang berada dalam tahap ini dapat melaluinya dengan baik, apalagi kamu berasal dari keluarga baik-baik. Jangan kecewain keluarga kamu.

Menerima Kenyataan
acceptance1


sumber

Tahap terakhir adalah menerima kenyataan. Pada tahap ini kita sudah bisa menerima apa yang sudah terjadi. Kita merasa sedikit lega dan tenang karena kita sudah bisa mengontrol diri dan nenggak tujuh butir pil koplo. Tapi memang, dengan menerima kenyataan nggak membuat semua kembali utuh seperti semula. Nggak membuat kembali orang yang telah hilang.

Tapi seenggaknya kita udah bisa menerima, itu yang terpenting.

Sayangnya, ada hal yang mengerikan di tahap terakhir ini. Beberapa orang yang terlalu merasa terpuruk mengambil 'jalan pintas', yang sepertinya kamu-kamu ngerti. Misalnya kayak pas naik taksi terus mata supir taksinya disemprot air cabe, minum vodka yang alkoholnya dipisah, atau ngegigit kuping tukang daging. Ya semacam itulah...

Inilah lima tahap saat patah hati yang kita pernah rasakan sebagai manusia normal. Mungkin bisa aja kamu melaluinya cepet banget, bisa juga lama banget tergantung bagaimana kamu bisa menerima dan menghadapi keadaan serta tekanan. Cepat di fase ini, lama di fase itu. Semua ada kemungkinannya.

Tapi satu hal yang gue tekankan ketika patah hati: Semua yang telah lalu biarkanlah berlalu, karena kita akan mendapatkan dan menghadapi hal baru seperti nyolok mata pake lidi-lidian makanan SD, nyebrang jalan sambil nari salsa, motong bebek pake rautan, niup suling pake kuping, dan sebagainya.

All you have to do is move on, 'cause whatever happens life must go on.

Semua akan terasa lebih mudah kalo kita memaafkan diri kita di masa lalu. Semua akan terasa lebih mudah ketika kita memaafkan orang-orang yang telah pergi meninggalkan kita, tanpa mengharapkan uang kembalian. Semua akan terasa mudah kalo kita ikhlas.

Karena hidup adalah tentang datang dan pergi, hanya beberapanya yang nyaman dan menetap, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada. Inilah hidup kita.

Kehilangan mengajarkan kita betapa berharganya hal yang kita miliki. Sebelum hal buruk itu terjadi yang harus kita lakukan adalah menjaga dan memperbaiki diri.

sumber

7 komentar:

  1. Bang,,lu abis nonton man from the stars yah? Ehehehehe~
    Do minjun shi~

    BalasHapus
  2. Abis nonton man from the stars yah?
    Do min jun shiiii~

    BalasHapus
  3. Silahkan, asal dicantumin aja sumbernya yah. :D

    BalasHapus
  4. Itu film apa yah? Baru denger. :p

    BalasHapus
  5. Patah hati itu berjuta sakitnya.. Tinggal diri kita sendiri aja yang ngontrol perasaan. Patah hati emang bikin sakit, sakitnya seminggu aja.. Itu udah lama banget, kelar seminggu baru deh perasaan normal lagi. Sakit jangan lama, bahagia yang dibanyak-banyakin.. :)

    BalasHapus
  6. Move on bukan sekedar tentang bagaimana kita berpindah dari hati yang lama menuju hati yang baru, tapi bagaimana tentang menetralkan hati yang lama dari cinta menjadi biasa :))

    BalasHapus