Rabu, 25 Desember 2013

Langit Mendung yang Cerah Kembali




Kulihat awan kelabu bergerak ke selatan



Payung-payung hitam mulai berjejer untuk berkabung
Tak ada warna selain abu-abu, hanya harapan ingin cerah
Harapan-harapan yang mulai patah.

Burung-burung bermigrasi menuju sarangnya di utara
Melindungi sayap mereka dari basah hujan kesedihan di pohon kenari
Senja tak jadi jingga, matahari enggan menerangi pada situasi ini
Langit mendung, langit berkabung.

"Kabar buruk!", teriak angin yang melarikan diri ke barat daya
Ia tak ingin terombang badai nestapa dari amuk semesta
Aku menengadah, lalu bertanya, “ini kehilangan milik siapa?”
Tak ada jawabnya, sang hampa pun enggan menujukkan wujudnya.

Bulir-bulir hujan mulai turun, saling mendahului sampai ke timur bumi
Anak-anak kecil melepas sandalnya menuju taman ketika senja tiba
Mereka menari di kecipak genangan, menghibur langit
Bumi merayu matahari untuk menerangi, agar langit menjingga.

"Ah, langit cerah kembali", kataku dalam hati sambil melihat ke atas
Awan putih menyembul di sela-sela mendung yang mulai mencerah
Harapan-harapan patah tersambung kembali
Ada yang mengucap amin dengan suara samar, entah siapa.

Seketika, langit tersenyum lagi.




2 komentar:

  1. bagus banget puisinya :)
    kapan ya bisa bikin pusi sebagus ini ?

    BalasHapus
  2. bagus banget puisinya :)
    kapan ya bisa bikin puisi sebagus ini ?

    BalasHapus